SAVING, NOT SPENDING

Sepertinya diri saya merasa seperti tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tidak juga jadi berharap diingatkan dengan hal buruk yang terjadi nantinya, tidak, saya tidak ingin itu. Tapi entahlah, difikir2 lebih dari 2 tahun bekerja rasanya saya merasa tidak ada achievement dalam diri saya untuk bisa menyimpan. Dalam hal ini adalah menabung. Hidup saya jadi 0 ditanggal 27 dan terlahir kembali di tanggal 28, begitu seterusnya. Kalau tidak untuk memberi barang2 yang lucu, makan2an enak, atau sekedar nongkrong, atau bolak balik ke warung 5 kali Cuma buat beli teh kotak. Boleh saya bilang saya bukan termasuk yg adiktif, tapi saya cukup terbiasa untuk tidak berfikir panjang, terutama saya merasa terselamatkan dengan istilah independent2 disana yang berteriak ‘biarin deh, duit gue ya terserah gue’.

Coba saya mengkhayal sedikit, klo setidaknya saya menabung setiap bulannya minimal setengah dari gaji saya, sekrang saya pasti sudah punya TV plasma yang selalu saya inginkan, atau kamera ini yang ugh, hampir selalu mampir ada di otak saya, ato apalah gadget2 itu deh. Belum lagi kalau saya betul2 rajin menabung, mungkin saya sudah punya foto lagi lempar2an salju, dengan uang sendiri tentunya. Jangan bayangkan saya ada di Jaya Wijaya yah, kurang keren gimanaaa getoh.

Bener deh, saya harus mulai menabung ! Dan, mungkin ini sebabnya mengapa katanya bisnis MLM begitu menggiurkan,..